“Ini benerankan Ami mau pergi ke acara ulang tahun pernikahan orang tua temannya Ami. Dan temennya Ami itu cewek?”“Iya, Mom.” Ami menarik napas berat lalu mengembuskan perlahan. Ini adalah pertanyaan kesekian dalam kurun waktu sepuluh menit. “Sekarang, lebih baik Mom langsung ke mobil. Dad, Alan, sama Ara pasti udah lama menunggu.” Masih tersirat keraguan di wajah Mommy Alea. “Beneran cewek, kan? Bukan cowok yang jemput.” “Mooom,” rengek Ami. “Ya sudah.” Mommy Alea mendekat, mengecup kedua pipi Ami bergantian. “Kami selambat-lambatnya pulang dari tempat teman dad jam sepuluh malam. Ami kalau selesai dari pesta dan takut sendirian di rumah, telpon Andrean saja. Biar dia yang nemenin Ami.” “Iya.” Akhirnya, Mommy Alea beranjak. Walau sekali-sekali menengok ke belakang dengan wajah yang k