Ami memasuki gudang. Matanya memindai sekeliling, mencari tanda-tanda keberadaan orang yang mengajaknya bertemu. “Halo?” panggil Ami. “Ini Ami. Orang yang kamu ajak ketemuan.” Tidak ada yang menjawab, bahkan tanda-tanda keberadaan seeorang itu pun tidak ada. Ami menarik napas sebentar kemudian memutuskan untuk berbalik. Tapi, bertepatan dengan itu, seorang cowok menutup pintu gudang. Posisinya membelakangi Ami, membuat Ami kesulitan untuk mengetahui apakah seseorang itu dikenalnya atau tidak. “Umm ... h-hai. Kamu yang ngajakin Ami ketemu?” Cowok itu membalikkan badannya. Dia melontarkan senyuman, yang terlihat agak ganjil. “Iya, aku. Angel.” “Ah, Ami tau kamu.” Senyum lega langsung tersungging di bibir Ami. Syukurlah, orang yang dikenalnya ternyata. “Kak Rayan, kan?” “Masih ingat ter