Enam puluh sembilan

1025 Kata

“Kau masih menjalin kerja sama dengan Reyhan ya?” tanya Kinan. Saat ini Aurora sedang membantu ibunya memotong buah-buahan di belakang rumah, sambil menikmati indahnya perbukitan dan persawahan di pagi hari. “Bu, bukankah Ibu sendiri yang selalu mengajariku untuk tidak membenci orang karena satu kesalahannya saja? Aku tahu, Ibu sangat membenci Reyhan dan kesalahan Reyhan di masa lalu memang sulit untuk dimaafkan. Tapi bukankah tidak baik jika terus berlarut-larut dalam permasalahan masa lalu. Lagi pula semua yang sudah terjadi itu karena takdir Tuhan. Aku saja sudah bisa menerimanya, masa Ibu belum?” Kinan terdiam. Kemudian Aurora kembali melanjutkan ucapannya. “Tujuanku ke Luar negeri memang untuk menghindari Reyhan. Tapi mau bagaimana lagi? Kita masih ditakdirkan untuk bertemu la

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN