Lima puluh sembilan

1032 Kata

Sekujur tubuh Aurora langsung membeku seketika. Pandangannya kosong dan air matanya mulai mengalir deras membasahi pipinya. Ia meremas bajunya sambil menangis terisak- isak dengan kepala yang tertunduk. Kemudian setelah Dokter berlalu pergi, ia langsung menghampiri Reyhan dan memeluk tubuh pria itu dengan erat. Mereka menangis bersama. Menumpahkan semua kesedihan dan kekecewaannya yang tidak bisa diungkapkan dengan kata- kata saat ini. Sementara itu, Harry langsung menjauh pergi untuk menghubungi Joanna dan juga keluarga Reyhan yang di rumah. “Ibu ... Ibu ... Ibu ...” lirih Reyhan di sela- sela isakan tangisnya. Aurora mengusap kepalanya. “Tidak apa- apa. Ibu sudah tidak sakit lagi.” “Kenapa semua orang meninggalkanku?” lirih Reyhan lagi. Aurora menggeleng. “Masih ada aku, masih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN