Cukup lama, Reyhan dan Aurora saling bertatapan dengan wajah yang sama- sama syok. Hingga ketika suara jeritan orang- orang kembali memenuhi ruangan, Aurora langsung melepas pelukannya dengan kasar. Kemudian matanya kembali melihat ke layar lebar dengan wajah yang memerah menahan malu. Sementara itu, Reyhan hanya tersenyum melihatnya. Ia bisa melihat gerak- gerik Aurora yang sedang salah tingkah. Apalagi wanita itu sampai menggigit jari telunjuknya. Itu artinya, tingkat malunya sudah di atas rata- rata. Meskipun sudah berpisah selama bertahun- tahun, namun Reyhan masih mengingat sikap dan bahasa tubuh Aurora ketika sedang salah tingkah. “Minumlah.” Reyhan memberikan air mineral miliknya yang sudah ia buka tutup botolnya pada Aurora. Aurora tak menolak. Ia menerima air tersebut tanpa m