Dua puluh satu

1168 Kata

Masam, cemberut, merengut dan juga kecut. Seperti itulah gambaran wajah Aurora saat ini. Ia sudah seperti kucing yang bertemu dengan musuhnya. Tidak ada sedikitpun senyum yang menghiasi wajah cantiknya. Sedari tadi, ia hanya terdiam dengan tangan yang dilipat di depan d**a dan mata yang menatap tajam seorang pria yang sedang duduk di depannya. Tak jauh beda dengan Aurora, Joanna juga ikut kesal dan kecewa dengan acara breakfast pertamanya. Bukan karena Aurora yang bad mood, tapi karena calon kekasihnya yang membawa pria lain ke acara breakfast mereka. Terlebih, pria itu adalah salah satu dari deretan orang- orang yang sangat dibencinya, meskipun sebelumnya ia tidak pernah bertemu atau berkenalan dengannya. “Jangan menatapku terlalu lama. Nanti kau suka,” celetuk Reyhan sembari fokus me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN