Enam puluh dua

1001 Kata

“Ehm.” Yuki langsung menjauh dari tubuh Reyhan saat mendengar suara deheman yang keluar dari mulut Aurora. Ia menatap Aurora sambil tersenyum canggung. Sedangkan Reyhan langsung memalingkan wajahnya sembari mendengus kesal. Aurora tersenyum simpul. Sepertinya tadi terjadi insiden yang membuat Yuki jatuh ke atas tubuh Reyhan, karena terlihat dari ekspresi Reyhan yang sepertinya tidak nyaman. Tadi pria itu juga terlihat menahan tangannya ke atas supaya tidak menyentuh tubuh Yuki. “Aku hanya disuruh Nena mengantarkan ini saja,” ujar Aurora seraya meletakkan makanan tersebut di atas meja. Kemudian ia lantas berjalan keluar dari ruangan dan menutup pintunya kembali. Ia berjalan sambil melamun. Memikirkan sikap Reyhan yang akhir- akhir ini sangat berubah. Entah kenapa, ia malah merasa se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN