Aurora bernapas lega. Akhirnya ia sudah berada di Paris lagi setelah selama beberapa hari ini dihadapkan dengan masalah yang sedikit rumit di Indonesia. Ia baru sampai di rumahnya beberapa menit yang lalu, dan saat ini ia sedang berbaring di atas kasur, sambil melihat Joanna yang membantu menata bajunya sendirian. “Aku sudah dua hari ini tidak bertukar pesan dengan Harry,” ujar Joanna. “Kenapa?” tanya Aurora. “Aku merasa seperti tidak cocok saja dengannya. Kita beda frekuensi, beda selera humor dan yang pasti beda pemikiran.” “Bukan tidak cocok, kalian hanya belum saling adaptasi satu sama lain.” “Dia itu tipe pria no effort. Aku marah, dia diam saja. Harusnya kan dibujuk. Atau paling tidak, minta maaf lah. Bukan malah diam saja seperti tidak punya salah.” Aurora menghela napas