Bab 94 | Jam tujuh malam Nala sudah rewel dan waktunya tidur, namun dia masih menempel pada Mahesa. Kana sudah akan menggendongnya, dan Nala langsung menyambutnya. Namun, baru saja beberapa detik dalam gendongan Kana, bayi itu kembali menangis dan menatap Mahesa dengan berlinang air mata. “Kenapa, sayang? Mau sama Ayah atau Bunda?” Tanya Mahesa membungkukkan badannya dan membelai pipi Nala. Nala kembali menangis dan merentangkan tangannya pada Mahesa. “Ohh … Ohh … Oh … Manjanya putri, Ayah.” Ucap Mahesa dengan gemas lalu kembali membawa Nala dalam gendongannya, Kana pun yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Kenapa Nala jadi begitu manja pada Mahesa dan rewel. “Nda … Nen ….” Nala merengek dan diikuti tangisannya, membuat Kana menggigit bibirnya mencoba memahami maksu