Bab 93 | Perlahan-Lahan

1782 Kata

Mahesa benar-benar membuktikan ucapannya dengan mengabaikan semua peringatan Kana tentang jam kunjungan pria itu untuk Nala. Pria itu datang sesukanya, hampir setiap hari dan benar-benar datang dari Jakarta. Terkadang datang di malam hari saat Nala sudah tidur dan pulang saat pagi hari saat Nala baru saja bangun dan hanya bisa bermain sebentar dengan Nala. Lebih kepada menumpang tidur di apartemennya. Pria itu menjadi lebih ceria dan bersemangat saat bersamanya maupun Nala, menunjukkan perhatian yang menurut Kana berlebihan dan kadang dia geli sendiri. Seperti bukan Mahesa yang dia kenal. Di sisi lain Kana sebenarnya merasa kasihan dengan Mahesa yang harus pulang pergi Jakarta-Bali, padahal pekerjaan pria itu juga pasti sangat sibuk. Kana tidak lagi melarangnya karena semuanya percum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN