Kana benar-benar tidak bisa tidur sepanjang malam itu, yang dia lakukan adalah menatap wajah Mahesa begitu lekat, menikmatinya dengan hati yang mendamba juga rasa sesak yang masih ia rasakan, deru napas Mahesa yang begitu teratur dan tenang, pria itu yang tetap memeluknya dan sesekali mengusap punggung Kana tanpa sadar saat Kana bergerak, seolah pria itu membantu Kana untuk kembali lelap dalam tidurnya. Hingga pukul setengah empat pagi, Kana bisa merasakan Mahesa yang pelan-pelan terjaga, dia pura-pura memejamkan matanya dan mengatur napasnya menjadi teratur. Kana bisa merasakan bagaimana lembutnya Mahesa yang berusaha bangun tanpa mengganggu Kana yang masih memeluknya, menyingkirkan tangan wanita itu dengan begitu pelan dan lembut, dengan sangat hati-hati turun dari ranjang untuk bers