Aku duduk di samping Edward, di hadapan kami sudah ada Fia yang duduk menunduk berhadapan dengan aku dan Edward yang terus menatapnya seakan ingin menerkam nya Ia menyembunyikan wajahnya sedari tadi, sementara aku tidak tau harus apa. Tapi, seharusnya tanpa ditanyakan, Fia sudah tau mengapa ia aku panggil duduk berhadapan seperti ini. Kejadian kemarin memang harus di luruskan, sementara ini aku masih mempercayai Edward, karena dari dulu Edward memang nyaris tidak pernah berbohong, kalaupun berbohong hanya hal ringan yang ia lakukan karena tidak ada pilihan lain, dan aku sangat mempercayai itu semua. “Aku di sini tidak tau apa yang sedang kalian sembunyikan di belakangku, tapi aku mohon, jujur.” Bukaku mencoba memecah keheningan, Fia mengangkat kepalanya perlahan memberanikan diri menata