Bab 17 | Dari Fokka

1090 Kata

Jam masih menunjukkan angka enam pagi, tapi mataku sudah terbuka dan sulit tertutup Aku tidur membelakangi Edward, lalu Edward memelukku dari belakang, aku mengusap kepalanya lembut. "Maaf, aku terlalu lelap.." ucap Edward berbisik di telingaku, "Iya. Aku ingin pulang ke Indonesia saja Ward." ucapku pelan, Edward membalikkan badanku menatap mataku. Aku membalas tatapannya, aku menahan sekuat mungkin agar emosiku tidak meluap. Aku masih menerima Edward karena di percakapan nya kemarin dengan Fia, Edward masih membelaku, masih ketus dengan sikap Fia yang diluar batas, hanya saja yang aku tidak habis fikir, mengapa Edward mengikuti kemauan Fia bila ia memang marah dengan sikap manjanya? Lalu, apa benar hanya karena takut aku marah Edward menyembunyikan semua? "Ada apa? Kamu ngidam masak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN