Bab 19 | Mencari Jalan Terbaik (PoV)

1144 Kata

Edward meremas rambutnya yang sudah mulai panjang, ia membayangkan ekspresi istrinya saat menerima telepon dari Fia tadi. Semua kesalahannya, ia terlalu lemah dan tidak bisa tegas dalam menentukan sikap. Mobilnya sudah terparkir di depan rumah Mamanya, tapi ia belum juga membuka pintu mobil untuk keluar. Badannya juga sama, lelah, tapi Edward harus menyelesaikan semua. Yang ia tau, Ara tidak mudah diam seperti itu, Ara memang cendet pendiam, tidak terlalu perduli dengan urusan orang, tapi Ara bukan juga tipe orang yang tidak mau menanggapi omongannya. Edward melangkah lunglai keluar mobil, ia meraih sebuah tas kertas yang berisi oleh-oleh untuk Mamanya. "Halo, anak Mama sudah pulang dari Osaka?" ternyata Mamanya sudah menyambut kehadiran Edward di depan pintu. Fitri mencium kening anak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN