“Aku suka bibirmu, rasanya manis.” Ucap Leon mengusap bibir tipis Elis, Elis hanya tersenyum mendengarkan pujian Leon. Tanpa berkata apapun, Leon kembali mendekatkan wajah nya kepada Elis, mereka berdua kembali saling terpaut satu sama lain. Leon menangkap bayangannya di cermin. Ia tidak menyangka, kejadian itu akan terjadi kepadanya Leon merasa bodoh juga merasa gila dengan tindakannya itu. Leon bahkan meruntuhkan harga dirinya sendiri di depan Elis. Elis sudah berulang kali mengetuk pintu kamar mandi, meminta Leon keluar dan makan bersama. Tapi Leon tidak menjawab, Leon tidak tau bagaimana caranya menjaga sikap di depan Elis nantinya. Untung saja Ratih sedang berada di dalam kamar, kalau di luar, bisa saja Ratih mengetahui semua dan ia akan mengatakannya kepada Fia. “Leon, buka dulu