Hari ini adalah hari perayaan Caca. Ia baru saja menyelesaikan sidang skripsi, jadi ia mengajak kedua temannya— Zea dan Nana, untuk makan-makan di Restoran. “Gimana tadi, Ca? Lancar, nggak?” tanya Zea. “Gue dikeroyok sama Bu Dini, Pak Ahmad sama Pak Daus. Untung dibelain sama Dosbing gue,” jawab Caca. “Deg-degan, nggak?” tanya Nana. “Banget. Kayak mau pingsan gue. Tangan gemetar, jantung kayak pasar, rame banget.” Zea dan Nana tertawa. Mereka jadi teringat saat Caca akan memasuki ruangan sidang, wajahnya sangat pucat, seperti orang yang tidak dikasih makan satu bulan. “Emang susah semua pertanyaannya?” tanya Zea. Brak!! Caca menggebrak mejanya dengan keras. “Lo tau sendiri kan, Bu Dini itu orangnya se-nyebelin apa? Dia kalau nanya itu nggak to the point, anjir! Muter-muter du