28. Putus

1032 Kata

Gara-gara kejadian tadi, Aldi dan Zea kembali canggung. Mereka berkemah dengan rasa malu dan rasa kesal yang menyelimuti hatinya. Tidak sebahagia tadi saat masih memasang tenda. “Maaf.” Aldi berkata dengan suara pelan. Namun ia yakin, Zea pasti mendengarnya. Karena wanita itu sedang berdiri di sampingnya. Ya, saat ini mereka sedang memanggang daging bersama. Anak-anak sedang sibuk bermain, jadi tidak ada yang mengganggu mereka lagi. “He’em,” balas Zea. Aldi sadar kalau Zea bad mood. Maka dari itu, ia meminta maaf. “Jangan dimasukin hati. Anggap aja, kejadian tadi itu cuma kecelakaan kecil.” “He’em.” Aldi menatap Zea. Kemudian mengambil alih penjepit makanan yang dipegang oleh wanita itu. “Kamu duduk aja. Biar saya yang masak,” suruhnya. Zea menggelengkan kepalanya. “Engga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN