Setelah mendengar semua cerita dari Bunga, Aldi benar-benar marah. Pria itu hendak menemui Rizal sekarang juga, namun untungnya masih bisa ditahan oleh Zea. Menyelesaikan masalah dalam keadaan emosi tidak akan bisa membuat masalah selesai. Yang ada, masalah akan semakin besar dan semaki panjang. Oleh karena itu, Zea meminta Aldi untuk menenangkan diri terlebih dahulu. “Luka-lukanya jangan diobatin dulu. Difoto, buat bukti di persidangan nanti.” Aldi berkata dengan ketus. Sedangkan Bunga yang masih menangis dipelukan ibunya hanya menganggukkan kepalanya saja. Sementara itu, Malik yang masih emosi pun memilih pergi untuk melampiaskan emosinya. Ia tidak bisa marah-marah di sana, karena butuh sesuatu yang bisa dipukul untuk meluapkan amarahnya. “Tenangin diri, banyakin bukti, ajukan ce