Belum ada sehari Dinda meninggalkan rumah Bagas, kini ia sudah menginjakkan kaki di rumah mewah berlantai dua itu lagi. "Ayo masuk.." kata Bagas ketika melihat Dinda hanya mematung di depan pintu. Dinda merasa malu. Dari sekian banyak tempat, mengapa ia harus kembali ke rumah Bagas Samudra? "Pak, Saya--- Saya bisa menginap di penginapan ataupun tempat lain. Emm-- Terimakasih sudah menawarkan rumah Anda, mohon maaf kali ini-- Saya harus menolaknya," Dinda cepat-cepat berbalik dan membawa kopernya. "Dinda!" seru Bagas. Ia berlari menghalangi langkah Dinda. "Sampai kapan Kau akan tidur di penginapan? bukannya aku tak percaya dengan uang yang Kau miliki, tetapi Kau butuh waktu untuk mengurus perceraian," terang Bagas. "Kau butuh waktu berbulan bulan untuk mengurusnya. Aku bisa mengatakan