18 - Promise

632 Kata
Teruntuk para Bintang Pendamping, aku mungkin tidak tahu segelap apa masa lalu kalian. Tapi kali ini, biarkan aku berjanji satu hal, aku berjanji, aku akan menjadi penerang kalian di masa depan. ∞   “Kamu beneran ... sakit?” Ekspresi Stara berubah 1800 setelah mendengar penuturan Haechan tadi. Senyum lebarnya sudah tergantikan dengan raut khawatir yang sangat kentara. Stara itu sangat perasa, sehingga dadanya terasa begitu sesak sekarang. Sakit katanya? Haechan sakit? Haechan mengangguk disertai senyum tipis, tatapannya menerawang pada langi-langit malam, seolah kilas balik tentang kehidupannya di masa lalu sedang tergambar di sana. “Sebelum tinggal di Jeju, gue pernah tinggal di Seoul. Lo tau, kan, gue temen SMA-nya Jaemin?” Stara mengangguk pelan untuk menjawab pertanyaan Haechan. “Waktu itu tepat dihari kelulusan, gue diculik. Pengalaman yang bener-bener pingin gue lupain tapi dalam satu waktu juga pingin gue kenang. Gue di sekap dalam satu ruang tanpa ada celah udara dan perabotan apa pun di dalamnya, dan semenjak hari itu gue jadi trauma sama tempat sempit yang tidak memiliki perabotan apa pun di dalamnya.” Haechan menceritakannya dengan amat tenang, seolah-olah semua yang baru saja terucap dari bibirnya bukanlah masalah yang besar. Padahal, Stara yang sedari tadi hanya berperan sebagai pendengar sudah merasakan sesak yang luar biasa. Sebenarnya terbuat dari apa hati Haechan? “Gue berhasil kabur satu hari setelahnya─tau, enggak? Setelah disekap, gue ditinggalin gitu aja tanpa dikasih makan ataupun minum. Mereka seolah menculik gue hanya untuk membuat gue menghilang dari dunia. Beruntung, gue bisa nemuin celah buat kabur hari itu, gue enggak mikir buat langsung pulang ke rumah, yang gue pikirin hari itu adalah gimana caranya gue bisa dapet pasokan udara yang lebih dari cukup, karena hari itu gue hampir aja ... mati.” Haechan memelankan suaranya pada akhir kata. “Sejak hari itu, paru-paru gue bermasalah. Mama gue mutusin buat pindah ke Jeju setelah nemuin gue, dan alasan kenapa gue enggak kerja sampai sekarang karena gue enggak bisa terlalu capek. Kalau gue ngelakuin sesuatu hal yang terlalu berlebihan, paru-paru gue bakal terasa sakit, dan lo tau, kan, apa yang bakal terjadi selanjutnya?” “Haechan ....” Stara tidak mampu melanjutkan kalimatnya lagi, dia menatap Haechan lekat-lekat berusaha mencari sebuah kebohongan dari matanya, tapi tak ada apa pun selain kejujuran. Apa yang dikatakan Haechan beberapa menit lalu memang benar, semua orang pasti punya rahasia dan masalahnya masing-masing, tidak peduli siapa mereka, bagaimana mereka, pasti mereka punya sisi terapuh dalam kehidupannya. Seperti Haechan yang selalu bersikap menyenangkan untuk menutupi topeng menyedihkan tentang penyakitnya. “Apa sebelum pindah ke Jeju, mama kamu enggak nemuin penjahatnya? Siapa yang nyulik kamu? Apa kamu enggak tau?” tanya Stara. Haechan menjentikkan jarinya. “Pertanyaan yang bagus,” jawabnya seraya menaik-turunkan alisnya, di saat-saat seperti ini dia masih bisa bertingkah seperti itu. “Awalnya gue juga bingung, buat apa mereka nyulik anak SMA yang modelan kayak gue? Kaya aja enggak, gue berasal dari keluarga sederhana. Ganteng? Mungkin aja, sih, mereka nyulik gue karena takut kalah saing sama gantengnya gue, Jaemin aja kalah ganteng sama gue─tapi di luar itu semua, gue udah coba cari tau siapa yang nyulik gue, dan gue nemuin dua fakta yang bikin gue kaget saat itu juga ....” “Fakta apa?!” “Penculik itu salah target, bukan gue yang harusnya mereka culik tapi ... Jaemin.” Stara terperangah, kenapa Jaemin? “Mungkin lo lagi berpikir sekarang, kenapa orang kayak Jaemin harus ditargetkan sebagai korban penculikan. Kita sama, karena gue juga sempet berpikir kayak gitu. Tapi setelah gue tau siapa dalang di balik penculikan itu, gue udah tau apa yang mendasari semuanya. Gue bersyukur karena bukan Jaemin yang diculik saat itu, karena kalau itu bener-bener Jaemin, mungkin mereka udah bunuh Jaemin hari itu juga.” “Siapa dalang dari semuanya?” Haechan menghela napas berat. “Dia─” “PERGI!!”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN