"Niko!" Liona memanggilku ketika aku berjalan kembali menuju kamar, kami sudah menyantap sarapan dengan lahap, walaupun suasana di meja makan terasa lebih dingin dari biasanya. "Ada apa, Liona?" Aku memutar tubuhku, memandang Liona yang berlari mendekatiku, lalu dia langsung membisikan sesuatu pada telingaku. "Ikutlah denganku, Niko." Liona langsung berlari menyusuri lorong, melewati pintu-pintu kamar dari anak-anak Antaroza, sebenarnya apa yang ingin dia bicarakan denganku? Karena terpaksa, aku mengikutinya dari belakang dengan santai, mungkinkah dia juga mencurigai mama? Ah, itu mustahil, Liona bukan orang seperti Marcell, yang selalu berpikir secara realistis dan penuh dengan pertimbangan, dia berbeda. Liona adalah sosok gadis yang ceria dan pandai beradaptasi, cara bicaranya yan