Akhirnya waktu yang aku tunggu-tunggu pun sampai, yaitu waktunya pulang. Wajahku sudah dibasahi keringat karena dijemur di panasan untuk baris-berbaris mendengar ketua OSIS mengomel. Di sampingku, Nabila juga sudah lesu dan menggerutu. Gadis itu juga tampak kesal dengan perlakuan semena-mena para OSIS yang padahal belum masuk masa MPLS. "Kamu bohong ya sama aku?" tanyaku sinis pada Nabila. Dapat aku lihat Bila memelototkan matanya, sedetik kemudian dia memukul lenganku dengan kencang., "Siapa yang bohong kepadamu?" seru Bila. "Tadi kamu bilang kalau masa MPLS itu baru menderita, kok tadi sudah menderita? Aku sudah biasa sih dijemur di panasan karena mulung, tapi ini mendengar orang teriak-teriak sungguh membuatku pusing," omelku. Jujur aku sangat kesal ketika mendengar ucapan Kak Rio y