22. Emosi

1135 Kata

Malam ini aku menginap di rumah Adiva. Aku memaksa tidur satu kamar walau aku akan tidur di sofa. Sedangkan Adiva berkali-kali mengusirku untuk pulang ke rumah orang tuaku. Aku bersikeras tidak mau, besok hari pertama Adiva MPLS, aku yang ingin memastikan dia tidak lupa satu barang pun, aku tidak mau Adiva dihukum. "Kakak, Kaka pulang aja deh aku berani kok di sini sendiri. Aku juga akan pastikan tidak melupakan apa pun," ucap Adiva merengek. "Kenapa sih kamu? Ini sudah jam delapan, tidur sana!" titahku. "Ya bagaimana aku bisa tidur kalau kakak duduk di sini diam kayak patung, nakutin tau gak," omel Adiva. Tampak gadis itu menekuk mukanya sampai kusut. "Enak aja nakutin, orang ganteng gini tuh mempesona," sautku. "Hisssh Kak Alfath!" teriak Adiva emosi. Adiva menarik tanganku untuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN