"Jadi cowok jangan gampang ngambekan, kalau cemburu bilang!" Bisik papaku. Aku menatap papa tajam, bukannya terhibur dengan ucapannya, aku malah merasa tersentil sekaligus malu. "Apa wajahku ini terlihat sangat cemburu?" tanyaku mendelik. Plak! Papa menampar pelan pipiku, "Papa pernah seusiamu, dan saat papa seusiamu papa sudah punya kamu. Bayangkan papa yang masih labil tapi harus mengurus anak. Kamu masih lajang begini harusnya bisa mengontrol diri sendiri. Jangan gampang ngambek, tidak semua wanita itu peka. Kalau cemburu, bilang baik-baik!" jelas papa. Aku melirik Adiva yang agak jauh dariku. Dia seolah mencuri dengar apa yang aku katakan bersama papa. Aku berdehem sebentar, betapa malunya kalau Adiva sampai dengar. "Itu tandanya papa gak pernah marah?" tanyaku yang disambuut