Jangan Berhenti, Please!

1311 Kata

"Eve...." Suara itu menjalar bak anggur yang hangat dan beresonansi, merembes melalui selimut tidurnya yang paling dalam. Bukan panggilan yang kasar, melainkan bisikan yang memikat diiringi oleh embusan napas hangat yang mengalun perlahan di cangkang telinganya. Eve menggeliat, bukan karena ketakutan, tetapi sebagai respon naluriah terhadap stimulus yang begitu intim. Seluruh tubuhnya seakan bangkit dari mati suri, setiap saraf tiba-tiba waspada. Kelopak matanya yang berat terbuka perlahan, disesaki oleh siluet seorang pria yang berdiri tegak di samping brankarnya. Penglihatan yang masih buram perlahan-lahan menyesuaikan diri dan sosok itu pun menjadi jelas. Alexei sang bos mafia bengis tampan dengan aura dominan yang nyaris sempurna sudah ada di sana mengamatinya, menguasai ruang dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN