BAB 121. Serangan Di Lantai Dansa

1050 Kata

Hanna mematung. Untuk beberapa saat dia mencoba mencerna siapa pemilik suara laki-laki di seberang telepon. Nama pertama yang terlintas dalam kepalanya adalah Bapak Axel sang CEO perusahaan. Kedua bola mata Hanna membulat sempurna, setelah dia melirik jam di dinding. Sudah jam sepuluh lewat. Malam-malam begini kenapa bisa Pak Axel yang mengangkat handphone Lilian? Apakah mereka tidur di kamar yang sama? “Hallo, Hanna?” Suara bariton Axel yang selalu terdengar berwibawa langsung membuyarkan lamunan Hanna. “Ohh i—iya, Pak Axel.” “Kenapa? Kamu kaget karena saya yang menjawab telepon Lilian? Hemm? Apa yang kamu pikirkan?” “Ohh … nggak kok, Pak. Saya nggak mikir macam-macam. Sumpah, Pak!” “Saya jawab telepon dari Lilian karena dari tadi berdering terus sedangkan Liliannya sudah tidur. Ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN