Elsa berlari mengejar Chris yang melangkah lebar menuju kamarnya sendiri. “Chris, tolonglah jangan begini! Maafkan aku, Chris!” Elsa terus mengekor di belakang tubuh tinggi Chris yang terus berjalan tak mempedulikannya. Chris mengambil dompet yang tergeletak di atas meja nakas lalu segera keluar kamarnya kembali. Sakit sekali hati Elsa diperlakukan seperti itu oleh Chris. Sebab baru kali ini dirinya merasakan tidak dipedulikan oleh Chris. Elsa menarik tangan Chris supaya berhenti. Air matanya sudah semakin deras di pipi. “Chris, kalau kamu mau marah silakan. Tapi tolong jangan tinggalkan aku!” Tentu saja Elsa merasa berat ditinggalkan oleh Chris. Selama ini sebagian besar biaya hidupnya telah ditanggung oleh Chris, meskipun mereka masih berstatus pacaran. Elsa takut sekali, jika Chris

