“Bisa. Kamu mau?” Lilian tersentak. Dia menoleh dan kaget karena Axel sudah ada di belakangnya. Begitu dekat hingga Axel bisa melihat layar handphone Lilian dari belakang. Lilian malu bukan main. Biasanya dia akan tahu jika Axel sedang di dekatnya karena aroma maskulin Axel yang begitu khas dan sangat disukanya. Namun kali ini entah kenapa Lilian sampai tidak menyadarinya. Itu mungkin karena dia terlalu fokus pada handphone. Semburat merah jambu di kedua pipi Lilian. Dia malu sekali karena ketahuan oleh Axel sedang melihat konsep pernikahan. Segera dimatikannya layar handphone dan diletakkan di atas meja. “Axel, sudah pulang?” Lilian tersenyum canggung. Axel mengusap lembut rambut Lilian. “Iya, baru saja.” Kemudian duduk di samping Lilian. Menatapnya beberapa saat sampai Lilian rasa p

