“Tunggu! Malika!” tegur Rivaldi yang mengejarnya ke kamar utama. “Ada apa lagi? Aku ingin bermain dengan bayi kita! Sepanjang hari aku sudah naik darah gara-gara perbuatan Drian!” Rivaldi tersenyum kecil. “Ayolah! Kapan kita menghabiskan waktu kita berdua, Sayang? Akhir minggu ini aku mendapat undangan ke sebuah pesta. Aku pikir itu adalah acara yang bagus untuk kamu hadiri agar bisa melepas stres. Aku dengar semua pemeran dari drama yang kamu sukai akan datang ke sana.” Mata Malika membulat besar. “Benarkah? Kamu tidak bohong, kan?” “Tentu saja. Untuk apa aku melakukannya?” *** Ternyata acara yang dikatakan oleh Rivaldi adalah acara yang sama dengan yang dihadiri oleh Nandita. Sayangnya, fokus Malika terpecah dari pemeran drama yang disukainya gara-gara kejadian tak terduga di san

