"Masalahmu dengan polisi sudah selesai.” Mata Sakura melebar mendengar dengan jelas apa yang Raska katakan meski saat ini pria itu berbaring membelakanginya. “Mak- maksud, Tuan ….” Seketika Raska menoleh seraya memutar tubuhnya. Pandangannya tampak tajam. “Apakah aku harus selalu mengingatkanmu?” Sakura terbungkam. Ia berpikir, apa ucapan Raska itu ada hubungannya dengan dirinya yang memanggilnya ‘tuan’? “Ma- maaf,” ucap Sakura dengan suara pelan. Raska hanya diam kemudian kembali pada posisi sebelumnya, membelakangi Sakura. Setelahnya tak ada lagi yang membuka suara meski Sakura masih ingin bertanya mengenai ucapan Raska bahwa masalahnya dengan kepolisian sudah selesai. Cukup lama kemudian, tak terasa waktu telah dini hari. Namun, Raska masih terjaga, sementara Sakura telah mer