Rania dan Derren menoleh dalam waktu yang bersamaan, mendengar nada bicara dari Dirga yang mengandung kemarahan saat menyebut ‘wanita itu’. “Jawab Derren, kenapa kamu menyebut nama mantan istri kamu di hadapan Rania?” kini Dirga sudah berdiri di hadapan anak dan menantunya. “Pa tenang sedikit, nanti Jesse dengar,” ucap Yuni. Rania berusaha tenang agar emosi mertuanya tidak terpancing, “Pa, jangan salah paham. Mas Derren ….” Derren menyentuh tangan Rania agar berhenti bicara karena dirinya yang akan bicara. “Pa, tenangin diri dulu, Derren bisa jelaskan semuanya.” “Jelaskan sekarang Derren!” Hardik Dirga. Pria itu menghela napas karena sepertinya ayahnya sudah marah besar. “Maya datang ke sini dan….” “Dan apa?” seru Dirga emosi. Yuni juga tidak kalah terkejut. “Dan apa Derren? Kenapa

