Hatinya mulai dipenuhi tanda tanya. “Apa Mas Devan semalam nggak pulang? Kalau nggak di rumah, lalu dia tidur di mana? Katanya dia mau di rumah aja.” Evelyn menggigit bibirnya, perasaan gelisah mulai menyelimuti hatinya. Tak mau terus menduga-duga, Evelyn akhirnya mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Devan. (Evelyn: Mas, kamu di mana? Aku sudah di rumah.) Beberapa menit kemudian, ponselnya bergetar, tanda ada balasan dari Devan. Saat membacanya, Evelyn terkejut. (Devan: Aku di bandara, sedang menyambut Papa dan Mama.) Evelyn membeku. Papa dan Mama? Maksudnya, orang tua Mas Devan? Jantungnya berdebar. Selama ini, ia sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan mertuanya, bahkan nomor mereka pun ia tidak punya. Kini, tiba-tiba mereka akan datang ke rumah? Evelyn menggigit bib

