Evelyn merasa dadanya sesak dan akhirnya ia berteriak, “Mas Devan!”
Di tengah teras yang sepi, Evelyn merasa dadanya mendadak sesak, seperti tercekik oleh perasaan tersimpan yang sudah lama menumpuk. Tanpa bisa menahan emosi, ia tiba-tiba berteriak, "Mas Devan!" suaranya pecah, menggema di antara riuh lalu lintas pagi di luar.
Devan yang sebelumnya baru melintas di ruang tamu langsung kembali ke teras dengan alis mengkerut. Matanya memancarkan kebingungan saat ia bertanya dengan nada tegas, "Ada apa sih, Eve? Kenapa teriak? Kita ngobrol di kamar!" sambil menarik tangan Evelyn, mengajak istrinya untuk masuk ke dalam.
Keduanya pun berjalan ke kamar, di mana kelelahan hari itu terasa begitu nyata. Devan, lelah setelah seharian bekerja, duduk di sofa sambil menghela napas berat. Sementara
