27. Penyelamat?

1636 Kata

Ilsa masih berusaha untuk menahan jeritannya pada sepuluh cambukan pertama dan ia berhasil. Namun cambukan-cambukan berikutnya, menyayat kulit gadis itu hingga terbuka. Beberapa bahkan mengoyak daging di punggung Ilsa hingga berdarah. Setiap lecutan diiringi dengan jeritan Ilsa. Tangisan Ilsa bahkan membuat pelayan yang awalnya girang melihatnya dihukum, menjadi kasihan. Anna bahkan tidak sanggup lagi melihat ketika Ilsa akhirnya menyerah dan kehilangan kesadarannya. Wanita itu memejamkan matanya rapat-rapat dan membungkam telinganya dengan kedua tangannya. Terlebih ketika Lolerei memerintahkan prajurit untuk mengguyurkan air garam ke punggung Ilsa untuk membangunkan gadis itu. Apa yang mereka lakukan kepada Ilsa meremukkan hati Anna. Tidak kuat lagi menyaksikan penyiksaan yang ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN