Alden terbangun dari tidurnya seperti kebanyakan orang di istana yang terbangun tengah malam. Mimpi. Sebenarnya sudah lama ia tidak lagi bermimpi dalam tidurnya. Namun entah mengapa, malam ini mimpi itu kembali. Berbeda dengan Sang Raja yang memimpikan masa lalunya, mimpinya selalu berakhir dengan kematian dirinya sendiri. Seolah ia bisa meramalkan masa depan dan melihat kematiannya sendiri. Sebagai seorang prajurit ia tidak menakuti kematian. Justru kebalikannya ia menyambut kematian. Kematian yang penuh dengan kemegahan. Di medan perang, berjuang demi Raja dan teman-temannya. Itulah yang diinginkan oleh Alden. Tapi kematian yang muncul dalam setiap mimpinya justru kebalikannya. Kematiannya jauh dari hiruk pikuk peperangan. Kematiannya terasa sepi… tapi damai…. Bagaimana mungkin s