56. Waktu dan Pengampunan

1741 Kata

Akhirnya pria itu melangkahkan kakinya dari tempat itu dan berjalan menuju kebun istana. “Temani aku kalau begitu.” Ia memerintah sambil terus berjalan dengan tangan terlipat di belakang punggungnya. Ilsa menurut dan berjalan mengikuti pria itu dari belakang. Menatap kedua telapak tangan Samael yang penuh bekas luka. Begitu keduanya melewati gerbang dan udara malam menerpa, Samael memelankan langkahnya mengiringi langkah kaki Ilsa yang pendek hingga keduanya berjalan beriringan. Sinar bulan memancar terang malam ini. Membuat semuanya terlihat memantulkan cahaya keperakan yang menyilaukan bagi Ilsa. Seseorang sepertinya mendengarkan keinginan gadis itu. Dan benar-benar menghentikan atau paling tidak melambatkan waktu untuknya. Setidaknya, itulah yang dirasakan oleh gadis itu sekarang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN