Anna masih berada di dalam kamar menjaga Ilsa ketika Samael melangkah masuk.
Wanita itu langsung berdiri dan menunduk melihat Sang Raja.
“Bagaimana keadaannya?” tanya pria itu.
Sudah beberapa jam berlalu sejak ia pergi, wajah Ilsa yang basah oleh peluh terlihat masih pucat seperti sebelumnya.
“Tidak banyak perubahan, Yang Mulia. Kadang ia terbangun dan mengigau. Uhm… Beberapa kali Ilsa memanggil nama Yang Mulia.”
Anna melirik ke arah Sang Raja yang tidak mengalihkan pandangannya dari Ilsa.
“Baiklah. Terima kasih, Anna. Aku disini. Kau bisa pergi.”
Anna mengangguk dan berjalan kearah pintu. Sebelum wanita itu keluar, Samael mendadak memanggilnya kembali.
“Tunggu. Anna,” panggil Samael.
Begitu wanita itu menoleh, Samael melanjutkan, “Ada seorang anak kecil di dapur. Bisakah kau
