Dengan mudahnya, Sang Raja mengangkat tubuh kurus wanita berambut kecoklatan itu dari lantai. Pria itu memperlakukan Ilsa dengan penuh kelembutan yang ia sendiri tidak sadar mampu dilakukannya. Ketika wajah Ilsa terguling menjauh, dengan hati-hati, Sang Raja menariknya kembali agar mendekat. Pria itu tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Ilsa. Mata Ilsa terpejam rapat, tertutup oleh bulu matanya yang lentik. Terlihat sisa air mata yang sudah mengering, tercetak di wajah Ilsa yang kotor oleh lumpur, sementara panas yang terpancar dari tubuh wanita itu terasa membakar kulit tangan Sang Raja yang menggendong. “Magda.” Ia mulai meluncurkan perintah demi perintah. “Bawakan semua ramuan yang kau perlukan ke kamarku.” Wanita itu mengangguk dan bergegas keluar dari penjara. “Quin.” S