Lolerei menatap Samael yang sedang mengganti pakaian kerajaan dengan pakaian perangnya dengan mata penuh kemenangan. Rencananya berjalan dengan sangat mulusnya, ia hampir tidak bisa menyembunyikan senyuman di wajahnya. Jika saja tidak karena adanya Samael di dalam kamar, ia pasti sudah menjerit kegirangan dan menari-nari. Matanya masih mengamati Samael yang melepaskan jas kerajaannya dan menggantinya dengan yang berbahan kulit. Ia selalu merasa bangga melihat Samael dalam pakaian perangnya. Pria itu terlihat bak seorang dewa perang. Tinggi dan kekar. Mengintimidasi dan mengerikan. Bisa menyebut pria itu sebagai miliknya, selalu membuat Lolerei merasa istimewa. Pria yang paling kuat dan berkuasa, hanya miliknya. Seperti dulu. Sebelum Ilsa. Ilsa sudah menghancurkan apa yang dibangunnya