Mereka duduk di ruang tengah. Adrian masih mengenakan jasnya yang belum sempat ia buka. Vanila membawakan segelas air, lalu duduk tepat di samping suaminya. Tangannya tak henti menyentuh, seolah memastikan bahwa Adrian benar-benar pulang. "Kamu sudah makan?" tanya Vanila pelan. "Belum. Tapi aku kangen sesuatu yang lain." Vanila menoleh. "Apa?" "Kamu," jawab Adrian tanpa ragu. Wajah Vanila memerah. Ia bangkit berdiri, tapi sebelum sempat melangkah, Adrian sudah menarik pergelangan tangannya dan membawanya duduk di pangkuannya. "Mas Adrian, kamu baru pulang. Istirahat dulu," ucap Vanila, mencoba menyembunyikan debaran jantungnya. Adrian menggeleng. "Justru karena aku baru pulang, aku butuh kamu sekarang." Keduanya saling menatap. Vanila bisa melihat betapa mata itu menyimpan banyak k