Suara mesin mobil mewah terdengar menggelora di pelataran kampus, membuat beberapa mahasiswa dan staf menoleh. Mobil hitam mengilat itu terparkir tepat di depan gedung fakultas, menarik perhatian dengan bentuknya yang tegas dan nomor plat yang tidak biasa. Tak perlu waktu lama untuk kerumunan kecil terbentuk, apalagi saat seorang pria turun dari kursi kemudi. Tegap, berwibawa, dengan setelan semi-formal yang rapi dan jam tangan mencolok di pergelangan tangannya—Adrian, dengan aura dingin dan karisma yang tajam, berdiri sambil menyandarkan diri di bodi mobil. Ia mengangkat tangan dan melonggarkan kancing kemejanya dengan tenang, sambil sesekali mengecek jam. Mahasiswi di sekitar sudah mulai berbisik, saling menatap penasaran. "Eh, dia siapa?" "Gila! cowoknya siapa tuh?" "Nggak mungkin