Bersiaplah, My Vanila ⚠️

1038 Kata

Jemma seketika jadi kaku, matanya langsung menghindari tatapan Adrian yang dingin dan tajam. “Oh, Pak Adrian… selamat malam,” ucap Vika buru-buru sambil menunduk sedikit. “Vika, ya?” tanya Adrian singkat tapi sopan. “Iya, Pak. Saya dulu satu tim dengan Vanila di bagian media.” Adrian mengangguk kecil, lalu menatap Vanila lagi. “Kalau kamu masih mau mengobrol, aku tunggu di sana. Tapi kalau kamu sudah cukup, kita bisa ke ruang atas.” Vanila melirik Adrian, lalu melihat ke arah Vika. “Aku menyusul sebentar lagi.” Adrian mencium kening Vanila di depan kedua mantan rekan kerjanya, kemudian melangkah menjauh. Jemma hanya bisa menatap penuh rasa iri bercampur kecut. Vika menghela napas, lalu menoleh ke arah Jemma dengan tatapan tahu diri. “Udah kan, puas sekarang lo?” sindir Vika pelan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN