Adrian Pratama duduk sendirian di ruang konsultasi sebuah klinik urologi yang sangat eksklusif di pusat kota. Kemeja putihnya digulung di bagian lengan, dasi hitam sudah ia lepas sejak lima belas menit lalu. Ketegangan tak terlihat dari wajahnya, namun tangannya terus menggenggam map berisi hasil pemeriksaan. "Pak Adrian, dokter memanggil Anda sekarang," ujar perawat dengan sopan. Ia bangkit. Langkahnya tenang tapi pasti. Saat masuk ke ruang konsultasi, dokter yang tampak berusia lima puluhan itu berdiri dan menyambutnya dengan senyum yang hati-hati. "Silakan duduk, Pak Adrian. Terima kasih sudah datang sesuai jadwal." "Langsung saja, Dok. Saya ingin tahu apakah prosedur vasektomi yang saya jalani dulu masih bisa dibalik. Saya ingin mempertimbangkan reversal," ujar Adrian dengan nada t