Satu minggu. Waktu yang diberikan Leonard untuk Adrian agar menceraikan Vanila. Dan hari itu, waktu yang dijanjikan itu telah sampai. Di ruang rapat eksekutif, suasana tegang terasa menusuk. Para anggota dewan direksi tampak duduk kaku, beberapa mengamati Adrian dengan tatapan menilai. Tapi pria itu hanya duduk tenang di kursinya, dengan jas hitam yang rapi dan tatapan tajam tanpa celah. Leonard memasuki ruangan dengan langkah penuh percaya diri, lalu mendekat ke arah Adrian tanpa basa-basi. “Sudah kupikirkan semua skenarionya. Jika kamu masih menolak, maka kamu tahu sendiri apa yang akan terjadi.” Adrian tidak bereaksi. Ia hanya menatap Leonard sebentar sebelum membalikkan halaman dokumen di depannya. Suaranya tenang, tapi dinginnya menusuk seperti belati. “Aku tahu semua yang kamu