Pagi itu Vanila baru saja selesai merapikan tas dan memastikan semua dokumen untuk bimbingan skripsinya sudah masuk. Ia melangkah ke ruang makan sambil mengecek catatan di ponsel, tidak menyadari bahwa Adrian sedang duduk santai dengan secangkir kopi di tangannya, memperhatikannya dari ujung meja. "Ke kampus?" tanya Adrian dengan nada santai tapi matanya menelusuri setiap gerakannya. "Ya, ada bimbingan. Kenapa?" Vanila menatapnya sekilas lalu melanjutkan memeriksa tas. Adrian tersenyum tipis, lalu meletakkan cangkirnya. "Hari ini tuan putri akan diantar langsung oleh aku." Vanila berhenti sejenak, mengangkat kepala. "Bukannya Mas libur mau istirahat di rumah?" "Libur, makanya aku bisa antar. Masa aku biarkan istriku pergi sendirian, apalagi kalau ada yang nekat coba-coba godain," ujar