Divisi Marketing, Kantor Pusat Jam belum menunjukkan pukul delapan, tapi ruangan marketing sudah ramai. Beberapa karyawan sibuk mempersiapkan bahan rapat, layar presentasi di tengah ruangan mulai menampilkan data, dan kopi panas mengepul di atas meja-meja. Vika berdiri di depan ruangan, matanya mengamati satu per satu anak buahnya. Tapi pandangannya tertahan begitu Tiffany masuk dengan langkah pelan, memakai dress kerja pas badan, riasan sempurna, dan rambut tergerai ke samping. "Datang pagi juga sekarang?" gumam Vika lirih, cukup untuk dirinya sendiri. Tapi ia tak menahan senyum mengejek kecil yang muncul di bibirnya. Tiffany duduk dengan posisi yang menyudut, tapi tetap dengan gestur percaya diri. Ia tahu Vika tak menyukainya, dan sejak rotasi ke divisi ini, ia seperti dibuang ke ‘pi