Bab 117. Perasaan cemas yang menghantui

1087 Kata

Kasih menatap jalanan di sampingnya dengan pikiran mengembara memikirkan pria paruh baya yang ditemuinya tadi di kantin. Kasih merasa pria itu masih akan terus mengganggunya. Bahkan, Kasih meyakini jika pria tersebut hendak melakukan sesuatu yang buruk kepadanya atau bisa jadi kepada ibunya. Hanya saja, Kasih masih tidak tahu alasan pria paruh baya itu terus-terusan mengganggu hidupnya. "Kinena," panggil suara dari arah samping Kasih yang sukses membuat Kasih menarik diri dari lamunannya. Kasih mengamati sekitar. Saat ini mobil yang ditumpanginya tengah berhenti karena lampu merah sedang menyala. Lalu, Kasih menoleh ke sumber suara di sampingnya. Dilihatnya Biantara yang sedang berada di belakang kemudi menatapnya dengan bingung. Seulas senyum kecil tersungging di bibir Kasih untuk sek

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN