Pagi itu Sekar tengah sibuk di dapur, menyiapkan bahan makanan untuk membuat sarapan. Suasana pagi terasa begitu sepi, beda dari hari-hari sebelumnya. Mungkin, hal ini karena tidak adanya Davina di rumah. Biasanya perempuan itu akan bangun pagi untuk sekadar menyapa Sekar. Terkadang Davina juga membantu Sekar membuat sarapan—meskipun Sekar selalu menyuruh Davina untuk duduk saja, tidak perlu membantu mengingat saat ini Davina sedang hamil. Atau mungkin, rasa sepi dan kosong yang Sekar rasakan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Davina. Melainkan, karena mimpi buruk yang ia alami semalam. Setiap kali Sekar bermimpi singgah di rumah besar bertingkat yang dulu pernah ia tempati, perasaan hampa dan kosong selalu mengikuti setelah ia bangun. Seolah semua energi di dalma tubuhnya terkuras