Bab 49. Kenyataan pahit bagi Biantara

1228 Kata

"Boleh aku duduk?" Biantara terdiam sejenak mendengar ucapan Gissella, hingga akhirnya ia menganggukkan kepala yang membuat Gissella mengambil duduk di kursi yang tadi diduduki oleh Kasih. "Kinena cantik," kata Gissella. Ekspresi wajahnya tampak sendu. Seolah mengakui kecantikan Kasih membuatnya tampak tak berarti di hadapan Biantara. Biantara hanya bergumam membalas ucapan Gissella. Meskipun Kasih memang cantik, tapi Biantara tidak mau mengakuinya terang-terangan. Biantara tidak mau membuat Kasih besar kepala—meskipun saat ini tidak ada Kasih di sini. “Pria yang bareng sama kamu siapa?” tanya Biantara mencoba mengendalikan ekspresinya agar tampak tak terganggu. Biantara cukup, tidak, sangat penasaran dengan pria yang bersama dengan Gissella. Biantara sungguh berharap pria itu sekad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN