“Masa depanku s****n! Udah dua puluh menit, masih juga belum datang. Padahal tadi dia lihat gue lewat, apa salahnya ngasih gue tumpangan?” gerutu Guri. Gadis itu terlihat cemberut, menatap tanah dengan kesal. Posisinya yang sedang berjongkok, membuat ia semakin menyedihkan. “Udah selesai?” tanya sebuah suara. Guri tertegun, kepalanya perlahan mendongak, dan mendapati Dewa ternyata sudah di depannya. Kapan Dewa sampai? Kenapa Guri tidak menyadari sama sekali suara motornya? Nyengir, Guri bangkit berdiri. “Duh, gantengnya masa depanku ini” ucap Guri saat sudah bangkit berdiri. Kakinya melangkah menuju kursi, untuk mengambil helm-nya. “Yuk berangkat!” ajak Guri yang hendak naik keatas motor Dewa. Namun laki-laki itu malah memiringkan motornya, seperti gestur menolak Guri untuk naik.